Minggu, 18 Agustus 2013

STRATIFIKASI SOSIAL

SRATIFIKASI SOSIAL

v PENGERTIAN STRATIFIKASI

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat),pengrtian menurut beberapa ahli :
1.     Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
2.     Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
3.     Max weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

v KARAKTERISTIK STRATIFIKASI SOSIAL
Ada tiga karakteristik stratifikasi sosial dalam masyarakat, yaitu

1.     Perbedaan Kemampuan atau Kesanggupan
Kelompok masyarakat yang berada pada lapisan sosial tinggi akan memiliki kemampuan yang lebih besar jika dibandingkan mereka yang berada di lapisan bawah. Kemampuan yang dimaksud, antara lain kemampuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik. Kelompok masyarakat golongan atas akan dengan mudah untuk memiliki rumah, mobil, dan perhiasan dibandingkan golongan kelas bawah.

2.     Perbedaan Gaya Hidup (Life style)
Gaya berpakaian merupakan salah satu dari gaya hidup. Hal lain yang termasuk gaya hidup adalah tempat makan dan makanan yang dimakan.


3.     Perbedaan Hak dan Akses dalam Memanfaatkan Sumber Daya
Masyarakat yang menduduki lapisan sosial atas akan makin banyak fasilitas dan hak yang diperoleh. Sementara itu, masyarakat lapisan bawah dan tidak menduduki jabatan strategis apapun akan sedikit mendapatkan hak dan fasilitas.


v BENTUK-BENTUK STRATIFIKASI SOSIAL
 Bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat ada bermacam-macam, seperti stratifikasi ekonomi, stratifikasi politik, dan stratifikasi sosial.

a. Stratifikasi Ekonomi
Stratifikasi ekonomi dapat dilihat dari segi pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan. Stratifikasi ekonomi mendasarkan pelapisan pada faktor ekonomi. Jadi, orang-orang yang mampu memperoleh kekayaan ekonomi dalam jumlah besar akan menduduki lapisan atas. Sebaliknya, mereka yang kurang atau tidak mampu akan menduduki lapisan bawah. Dengan demikian, kemampuan ekonomi yang berbeda menyebabkan terjadinya stratifikasi ekonomi.
Golongan masyarakat yang menduduki lapisan atas dalam stratifikasi ekonomi, misalnya pengusaha besar, pejabat, dan pekerja profesional yang memiliki penghasilan besar. Sementara itu, golongan yang menduduki lapisan sosial paling bawah, antara lain gelandangan, pengemis, pemulung, dan buruh tani. Stratifikasi ekonomi bersifat terbuka karena memungkinkan bagi masyarakat untuk pindah ke lapisan sosial yang lebih tinggi jika mampu dan berprestasi.

          b. Stratifikasi Sosial
Pelapisan jenis ini berhubungan dengan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
Menurut Max Weber, manusia dikelompokkan dalam kelompok-kelompok status berdasar atas ukuran kehormatan. Kelompok status ini didefinisikan Weber sebagai kelompok yang anggotanya memiliki gaya hidup tertentu dan mempunyai tingkat penghargaan sosial dan kehormatan sosial tertentu.
          Pembagian pelapisan pada kriteria sosial maksudnya adalah stratifikasi, antara lain dalam arti kasta, pendidikan, dan jenis pekerjaan :

       I.            Stratifikasi sosial berdasarkan kasta :
dapat dijumpai pada masyarakat India.
Masyarakat India menjalankan sistem kasta secara ketat dan kaku. Sistem kasta ini didasarkan pada agama Hindu. Dalam sistem kasta tidak memungkinkan bagi seseorang untuk dapat pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lainnya.
Stratifikasi pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.     pendidikan sangat tinggi, antara lain doktor dan profesor;
2.     pendidikan tinggi, antara lain sarjana dan mahasiswa;
3.     pendidikan menengah adalah mereka yang mengenyam bangku SMA;
4.     pendidikan rendah adalah mereka yang mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SD dan SMP;
5.     tidak berpendidikan atau buta huruf.
    II.            Stratifikasi bidang pendidikan:
bersifat terbuka, artinya memberikan peluang bagi masyarakat yang berprestasi dan mampu untuk naik ke lapisan yang lebih tinggi.

 III.            stratifikasi bidang pekerjaan:
Stratifikasi ini mendasarkan pada keahlian, kecakapan, dan keterampilan seseorang.
Astried S. Susanto membagi pelapisan sosial bidang pekerjaan berdasarkan ukuran keahlian, sebagai berikut:
1.     Elite adalah orang kaya dan orang-orang yang menempati kedudukan atau pekerjaan yang oleh masyarakat sangat dihargai.
2.     Profesional adalah orang yang berijazah serta bergelar dari dunia pendidikan yang berhasil.
3.     Semi profesional, misalnya pegawai kantor, pedagang, teknisi pendidikan menengah, dan mereka yang tidak berhasil mencapai gelar.
4.     Tenaga terampil, misalnya orang-orang yang mempunyai keterampilan mekanik teknik, pekerja pabrik yang terampil, dan pemangkas rambut.
5.     Tenaga semi terampil, misalnya pekerja pabrik tanpa keterampilan, pengemudi truk, dan pelayan restoran.
6.      Tenaga tidak terampil, misalnya pembantu rumah tangga, tukang kebun, dan penyapu jalan.
          c. Stratifikasi Politik
Indikator yang digunakan untuk membedakan masyarakat berdasarkan dimensi politik adalah kekuasaan. Jadi, politik identik dengan kekuasaan.
Menurt pendapat beberapa ahli:
1)    Robert D. Putnam  :mengatakan bahwa kekuasaan adalah probabilitas untuk memengaruhi alokasi nilai-nilai otoritatif. 
2)    Max Weber : kekuasaan adalah peluang bagi seseorang atau sejumlah orang untuk mewujudkan keinginan mereka sendiri melalui suatu tindakan komunal meskipun mengalami tentangan dari orang lain yang ikut serta dalam tindakan komunal itu
3)    Gaetano Mosca :dalam setiap masyarakat selalu terdapat dua kelas penduduk, yaitu kelas penguasa dan kelas yang dikuasai. Kelas penguasa jumlahnya lebih sedikit daripada kelas yang dikuasai. Kelas penguasa menjalankan semua fungsi politik, memonopoli kekuasaan, dan menikmati keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan itu.
4)    Vilfredo Pareto ada beberapa asas yang mendasari terbentuknya stratifikasi sosial berkaitan dengan kekuasaan politik, yaitu:
1.     kekuasaan politik, seperti halnya barang-barang sosial lainnya didistribusikan dengan tidak merata;
2.     pada hakikatnya orang yang dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu mereka memiliki kekuasaan politik penting dan mereka yang tidak memilikinya;
3.     secara internal, elite itu bersifat homogen, bersatu, dan memiliki kesadaran kelompok;
4.     elite mengatur sendiri kelangsungan hidupnya dan keanggotaannya berasal dari lapisan masyarakat yang sangat terbatas;
5.     kelompok elite pada hakikatnya bersifat otonom, kebal akan gugatan dari siapa pun di luar kelompoknya mengenai keputusan-keputusan yang dibuatnya.
Menurut Mosca dan Pareto ada suatu batas dan pembagian yang jelas antara yang berkuasa dan yang dikuasai, antara minoritas dan mayoritas.
Komposisi orang-orang yang ada pada golongan minoritas dan mayoritas dapat berubah-ubah dalam suatu periode waktu. Seseorang yang tadinya bukan dari kelompok elite politik suatu saat bisa masuk menjadi elite politik. Dengan demikian, stratifikasi politik bersifat terbuka.
Stratifikasi politik berdasarkan kekuasaan bersifat bertingkat-tingkat dan menyerupai suatu piramida. Menurut Mac Iver ada tiga pola umum dalam sistem dan lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan, yaitu tipe kasta, tipe oligarki, dan tipe demokratis:
1.     Tipe Kasta:Tipe kasta merupakan sistem pelapisan kekuasaan dengan garis-garis pemisah yang tegas dan kaku. Dalam tipe kasta tidak memungkinkan gerak sosial vertikal. Garis pemisah antara tiap-tiap lapisan tidak mungkin ditembus. Pada puncak piramida kekuasaan diduduki raja, kemudian diikuti oleh kaum bangsawan, tentara, dan pendeta. Lapisan berikutnya terdiri atas tukang dan buruh tani. Lapisan yang terendah adalah para budak.

2.     Tipe Oligarki: Dasar pembedaan pada tipe oligarki ditentukan oleh kebudayaan masyarakat setempat, terutama adanya kesepakatan yang diberikan kepada warga masyarakat untuk memperoleh kekuasaan tertentu. Perbedaan antara satu lapisan dengan lapisan lain tidak terlalu mencolok. Tipe oligarki masih mempunyai garis pemisah yang tegas. Tipe oligarki dapat dijumpai pada masyarakat feodal yang telah berkembang terutama di negara yang didasarkan pada aliran fasisme dan negara totaliter. Bedanya bahwa kekuasaan sebenarnya berada di tangan partai politik yang mempunyai kekuasaan menentukan.

  1. Tipe Demokratis: Dalam tipe demokratis garis-garis pemisah antar lapisan sifatnya fleksibel dan tidak kaku. Kelahiran tidak menentukan kedudukan dalam lapisanlapisan yang terpenting adalah kemampuan. Kadang-kadang juga faktor keberuntungan. Misalnya, seseorang dapat menduduki lapisan tertinggi sebagai kelas penguasa karena masuk dalam organisasi politik.

v MACAM STRATIFIKASI SOSIAL
          1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.                                                                                                       Contoh stratifikasi sosial tertutup : seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
         

          2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.                                                                                       contohnya : seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.

v KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN STRATIFIKASI SOSIAL

Tesis David Moore, menyatakan bahwa stratifikasi sosial memiliki konsekuensi menguntungkan untuk pengoperasian suatu masyarakat. Tumin menyatakan bahwa David dan Moore mengabaikan bagaimana elemen-elemen kasta stratifikasi sosial dapat mencegah perkembangan bakat individu, lalu hidup dalam masyarakat yang menempatkan begitu banyak penekanan pada uang, kita cenderung untuk melebih-lebihkan pentingnya pekerjaan yang dibayar dengan tinggi. Terakhir, dengan menyarankan bahwa manfaat stratifikasi sosial masyarakat semua, tesis davis-moore mengabaikan bagaimana ketidaksetaraan mempromosikan konflik sosial dan bahkan revolusi langsung.

Stratifikasi dan Konflik, analisis konflik sosial berpendapat bahwa daripada menguntungkan masyarakat secara keseluruhan, stratifikasi sosial memberikan manfaat ke sebagian orang, namun juga memberikan kerugian kepada yang lainnya. Salah satu kritik kuat dari marxisme adalah bahwa ia menolak ide sentral dari tesis Davis-Moore: bahwa sistem penghargaan yang tidak sama adalah sesuatu yang diperlukan untuk menempatkan orang-orang berbakat untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat dan memotivasi mereka untuk bekerja dengan keras.

1 komentar:

  1. Pokies Pokies Online | Top Sites in 2021 - ChoGiocasino
    Best pokies pokies 제왕 카지노 online【2021】✓No deposit bonuses 2021. Play at 카지노 the best sites with free spins & no 메리트 카지노 주소 deposit bonuses for December 2021.

    BalasHapus